Keistimewaan
tanaman anggrek terletak pada penampilannya saat konsumsi, sehingga usaha untuk
mempertahankan mutu penampilan selama mungkin menjadi tujuan utama penanganan
pasca panen dan pasca produksi. Untuk melaksanakan upaya tersebut perlu
dipahami berbagai faktor yang dapat mempengaruhi mutu pasca panen atau pasca
produksi tanaman anggrek. Faktor yang mempengaruhi mutu pasca panen anggrek
bunga potong adalah tingkat ketuaan bunga, suhu, pasokan air dan makanan,
etilen dan kerusakan mekanis dan penyakit. Sedangkan yang mempengaruhi anggrek
pot antara lain kultivar, stadia pertumbuhan, cahaya, medium, pemupukan,
temperatur dan lama pengangkutan.
1. Bunga Anggrek Potong
1. Bunga Anggrek Potong
- Ketuaan Bunga
Selama
ini bunga anggrek dipanen setelah 75%-80% bunga telah mekar terutama pada
anggrek Dendrobium sp. Adakalanya pada jenis anggrek tertentu, seperti Cattleya
sp., bunga dipanen 3 sampai 4 hari setelah mekar, karena bunga yang dipotong
prematur akan gagal untuk mekar. Saat
pemanenan perlu diperhatikan penularan penyakit virus dari satu pohon ke pohon
lain. Sebaiknya alat pemotong hendaknya disterilkan lebih dulu sebelum
digunakan lagi pada pohon berikutnya.
- Temperatur
Bunga potong Cymbidium sp. dan
Paphiopedilum sp. dapat bertahan selama 3 minggu pada temperatur 330–350 F (10
C) dan 6 sampai 7 minggu bila tetap di pohon. Jenis Cymbidium sp., Cattleya
sp., Vanda sp., Paphiopedilum sp. dan Phalaenopsis sp. umumnya bisa bertahan
sampai 2 minggu kalau disimpan pada suhu 5–70 C, sedangkan Dendrobium sp.
potong cukup disimpan pada temperatur 10–130 C.
- Pasokan Air dan Hara
Bunga anggrek potong peka terhadap
kekeringan. Air yang hilang setelah bunga dipanen harus segera diimbangi dengan
larutan perendam yang mengandung air dan senyawa lain yang diperlukan.
Penggunaan berbagai senyawa kimia pengawet yang dilarutkan dalam air dianjurkan
untuk memperpanjang kesegaran bunga potong.
- Etilen dan Kerusakan Mekanis
Usahakan untuk menjauhkan bunga anggrek
potong dari sumber/tempat kebocoran gas, asap, pemeraman buah dan kumpulan
bunga yang sudah rusak dan layu. Ruangan untuk penanganan pasca panen
(sortasi/grading dan pengemasan) hendaknya berventilasi baik. Kepekaan terhadap
gas etilen dapat dikurangi dengan pemberian suhu dingin, baik setelah panen
maupun setelah pengiriman. Bunga potong harus segera dikeluarkan dari wadah
pengemasnya dan diletakkan pada ruangan dingin yang bersuhu cocok untuk bunga
anggrek.
- Penyakit
Bunga anggrek potong peka terhadap penyakit, tidak saja karena berpetal agak rapuh, tetapi juga terdapatnya cairan madu yang bergizi yang sangat baik untuk pertumbuhan patogen. Kerusakan akibat penyakit ini dapat dihindari dengan managemen kebersihan yang baik di rumah kaca maupun di kebun, pengendalian temperatur, dan minimalisasi terjadinya kondensasi pada bunga potong.
2. Tanaman Anggrek Pot Berbunga Indah
- Kultivar
Berbagai karakter morfologi, seperti warna bunga, jumlah kuntum bunga dan waktu berbunga telah digunakan untuk mengevaluasi kultivar baru industri bunga. Kriteria tersebut merupakan faktor-faktor penting dalam menciptakan kultivar baru. Pada masa yang akan datang kriteria toleransi terhadap kondisi pengangkutan, tingkat cahaya interior yang rendah, etilen dan pendinginan perlu pula dimasukkan ke dalam penilaian. - Stadia Pertumbuhan
Stadia pertumbuhan (umur) tanaman pot
anggrek berbunga indah pada saat dipasarkan merupakan faktor utama yang
mempengaruhi penampilan tanaman tersebut di dalam ruangan. Perlu diperhatikan
bahwa stadia yang tepat untuk pemasaran tergantung dari waktu yang diperlukan
untuk memperoleh tanaman. Umumnya tanaman dengan banyak bunga mekar lebih sulit
dalam pengangkutan, lebih peka terhadap etilen dan lebih mudah rusak dari pada
tanaman yang diangkut dalam stadia yang bunganya masih kuncup atau persentase bunga
yang mekar masih rendah.
- Temperatur
Temperatur perlu diturunkan selama siklus 2–3 minggu terakhir untuk memperkuat warna bunga dan meningkatkan kandungan karbohidrat tanaman, sehingga dapat mengakibatkan ketahanan simpan. Semua tanaman pot berbunga indah akan lebih tahan pada temperatur yang lebih rendah dan kisarannya sangat tergantung pada jenis tanaman. Selanjutnya tanaman berbunga yang ditempatkan pada temperatur 270 C atau lebih tinggi, umumnya mempunyai warna bunga lebih pudar, batang/tangkai lebih tinggi, daun cepat menguning dan rontok. - Media
Media berstruktur remah yang mudah dibasahi kembali oleh konsumen atau penata ruang sangat penting untuk menghasilkan penampilan optimum dari tanaman berbunga indah di dalam ruangan. Sejumlah gel polimer dapat digunakan untuk mempertahankan kelembaban media dan mencegah tanaman dalam ruangan menjadi kering. Irigasi dengan menggunakan wetting agent pada saat pemasaran berguna untuk memudahkan pembasahan kembali media. - Pemupukan
Nisbah N : K yang dianjurkan 1 : 1 sampai 3 minggu sebelum pembungaan, diubah menjadi 0,5 : 1. Nisbah ini mencegah masalah keracunan amonia dan meningkatkan masa simpan. - Kepekaan Terhadap Etilen
Tanaman pot anggrek berbunga indah peka
terhadap etilen. Gejala yang ditimbulkan adalah kerontokan daun, kuncup dan
bunga, dan kelayuan bunga, epinasti, peningkatan kerentaan terhadap mikroba dan
aborsi bunga / kuncup. Salah satu cara efektif untuk mengurangi kepekaan
terhadap etilen, yaitu dengan menurunkan temperatur selama pengangkutan. Cara
lain yang digunakan secara komersial adalah dengan penyemprotan daun
menggunakan senyawa antagonis terhadap etilen, sehingga dapat menekan produksi
etilen dalam bunga, serta mengurangi pengaruh buruk etilen.
- Pengairan
Kurangnya penyiraman tanaman yang berbunga indah serta membiarkannya layu akan menurunkan umur peragaan. Sebaliknya kelebihan air akan menyebabkan rusaknya akar, sehingga tanaman cepat rusak. Sebaiknya tanaman diairi tiap hari atau tiap dua hari sekali, tergantung pada tingkat cahaya, temperatur dan kelembaban, juga ukuran dan media tumbuh. Pengairan dilakukan terhadap media tanpa membasahi bunga dan daun. - Cahaya
Cahaya optimum yang diperlukan oleh tiap tanaman harus dipertahankan untuk menghasilkan tanaman yang mempunyai masa penampilan yang lebih baik, jumlah bunga maksimum, pembentukan daun yang sempurna, warna bunga indah, dan tinggi tanaman yang memadai. Umumnya tanaman pot berbunga indah akan membentuk bunga dalam jumlah maksimum dengan warna yang indah pada kondisi ruang bercahaya tinggi, meskipun cahaya matahari langsung dihindari.
Teknik-teknik pasca panen untuk bunga anggrek
antara lain:
1. Pengumpulan
Pengumpulan bunga anggrek
dilakukan berdasarkan permintaan pasar. Jenis
anggrek Dendrobium dapat
dipanen dalam bentuk:
a) Tanaman muda untuk bibit
b) Tanaman dewasa untuk
tanaman hias
c) Bunga potong
Tanaman muda untuk bibit biasa
dijual dalam bentuk pot kecil, sedangkan tanaman dewasa biasanya tanaman sudah
berbunga. Untuk bunga potong dipilih tangkai yang kuntumnya paling banyak sudah
mekar (kuncup tersisa 1–3 kuntum).
2. Penyortiran dan Penggolongan
Bunga dipilih yang bagus,
tidak kena penyakit ataupun luka. Selanjutnya bunga dikelompokan sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan tingkat kesegaran atau ukuran bunga dengan maksud untuk
mempertahanankan nilai jual sehingga bunga yang bagus tidak turun harganya.
3. Penyimpanan
Penyimpanan bertujuan untuk
memperlambat proses kelayuan bunga, sehingga
dilakukan pada saat:
a) Bunga baru saja dipetik
sambil menunggu pemanen selesai.
b) Bunga yang telah dipanen
tidak segera dijual atau diangkut.
c) Bunga mengalami perjalanan
sebelum sampai ke konsumen.
Agar bunga tetap segar perlu
adanya pengawetan dengan tujuan agar penurunan mutu lebih lambat bunga
tetap segar. Usaha pengawetan bunga dillakukan dengan cara penempatan
bunga dalam larutan pengawet atau air hangat (38–43 derajat C) selama 2 jam.
Larutan bahan pengawet tersebut antara lain:
a) Larutan seven up dengan kadar 30 %.
b) 2 % larutan gula ditambah 2 gram physan
(termasuk fungisida) dan 1 gram asam sitrat per 10 liter.
c) 2 % larutan gula ditambah 2 gram
8-hydroquinoline sulfat dan 1 gram asam sitrat per 10 liter.
d) Larutan gula kadar 4–5 % ditambah 0,2 gram
quinolin per liter.
Pengawetan untuk bunga yang dikirim jauh adalah
dengan merendam tangkainya dalam larutan gula dengan kadar 6–8 % selama 24 jam
atau dimasukan dalam kantong plastik dan kadar karbon dioksida (CO2) dinaikkan
dengan menggunakan es kering atau disimpan pada ruangan dengan kondisi udara
antara 0–5 derajat C.
4. Pengemasan dan Pengangkutan
Setelah dilakukan pembersihan,
pemilihan dan pengawetan bunga dendrobium potong dipak melalui cara:
1) Setiap sepuluh tangkai dibungkus bagian
pucuk dengan menggunakan kantong plastik tipis, ukuran disesuaikan tergantung
panjang tangkai.
2) Setiap pangkal tangkai dibalut kapas
basah, kemudian dibungkus kantong plastik ukuran panjang 8 cm dan lebar 4 cm.
3) Pembungkus bunga dan pembungkus pangkal
tangkai digabungkan selanjutnya diikat dengan karet gelang.
4) Bungkusan-bungkusan bunga disusun
bersilang di dalam kotak karton yang berlubang sampai cukup padat.
5) Kotak karton ditutup rapat dengan
menggunakan carton tape.
5.Pengemasan
1) Cara pengemasan
Pangkal tangkai bunga angrek potongan dimasukan ke dalam tube berisi
cairan pengawet/dibungkus dengan kapas kemudian dimasukan ke dalam kantong plastik
berisi cairan pengawet lalu dikemas dalam kotak karton/kemasan lain yang
sesuai.
2) Pemberian merek
Pada bagian luar kemasan
diberi tulisan:
1. Nama barang/varietas anggrek.
2. Jenis mutu.
3. Nama atau kode produsen/eksportir.
4. Jumlah isi.
5. Negara/tempat tujuan.
6. Produksi Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar