Seseorang entrepreneur umumnya tidak menjadi
persoalan apakah dia merupakan anak tertua, tengah, ataupun termuda di dalam
keluarga, apakah dia berstatus menikah, belum menikah, ataupun bercerai, dan
apakah dia seorang wanita atau pria. Hal tersebut dikarenakan kesadaran dan
niat yang kuat dari mereka masing-masing. Sehingga jika mereka tidak
memiliki kesadaran dan niat yang kuat, usaha mereka tidak akan berjalan dengan
lancar.
Seseorang
individu biasanya memulai usaha entrepreneurship
pertamanya yang paling penting pada umur remaja. Hal tersebut dikarenakan bayak
bermunculan daya kreatifitas pada saat umur tersebut. Misalnya, dalam kisah
nyata di negeri Barat, seorang bocah berusia belasan tahun dan berkulit hitam
menjadi orang kaya ke-… di seluruh dunia. Padahal dia berasal dari kelas
ekonomi bawah. Hal tersebut, mungkin yang mendorong dia untuk melakukan usaha
entrepreneurship. Selain itu, biasanya kecenderungan entrepreneurship seseorang
individu pertama kali muncul pada usia remaja. Oleh karena itu sebaiknya
entrepreneurship perlu ditanamkan sejak dini.
Secara tipikal
seorang entrepreneur tidak menamatkan pendidikan SD pada saat ia memulai usaha
bisnisnya yang pertama dan terpenting. Karena biasanya seorang entrepreneur
berasal dari kelas ekonomi bawah (seperti yang telah dicontohkan sebelumnya),
sehingga keluarganya tidak sanggup membiayai sekolahnya. Hal tersebut yang
menjadi motivasi utama seorang entrepreneur untuk memulai suatu usahanya. Lain
halnya, dengan seseorang yang berasal dari kelas ekonomi baik menengah maupun
atas. Biasanya mereka telah menempuh bangku kuliah. Dan motivasi utama mereka
untuk memulai suatu usaha tentu saja adalah uang dan mungkin dikarenakan untuk
menciptakan kepastian pekerjaan (bagi yang tidak mempunyai perusahaan keluarga)
karena di era globalisasi ini sangat sulit untuk mencari pekerjaan selain
dikarenakan jumlah lapangan pekerjaan yang terbatas, jumlah penduduknya
bertambah banyak. Sehingga persaingan untuk memasuki suatu perusahaan sangat
ketat.
Motivasi utama
bagi ego tertinggi entrepreneur dan kebutuhannya akan prestasi berbeda-beda
untuk setiap orang. Misalnya, dalam kaitan antara ia dan ibunya, karena ia
memiliki tanggung jawab yang besar sebagai tulang punggung keluarga sehingga ia
terdorong untuk memajukan usahanya. Lain halnya, bila ia telah menikah.
Motivasinya tersebut akan berubah menjadi kaitan antara ia dan istrinya atau ia
dan anak-anaknya (bila ia telah memiliki anak atau istrinya telah wafat).
Agar supaya
mencapai keberhasilan dalam sebuah usaha entrepreneurship, kita memerlukan
modal, nasib baik, kerja keras, dan ide baik. Karena untuk memulai suatu usaha,
biasanya diperlukan modal meskipun ia bekerja dengan orang lain. Selain itu,
bila tidak disertai nasib baik dan kerja keras, usahanya tidak akan berjalan
dengan lancar. Ide yang baik juga dibutuhkan untuk memunculkan suatu inovasi yang
baru sehingga usahanya dapat berkembang dengan pesat.
Entrepreneur
paling cocok adalah sebagai pihak yang melaksanakan kegiatan dibandingkan
sebagai manajer, penyedia modal, maupun perencana. Hal tersebut dikarenakan
seorang entrepreneur biasanya memiliki kemampuan dalam bidang usahanya misalnya
dia mempunyai hobi yang berkaitan dengan usahanya, sehingga dia sangat paham
seluk beluknya dunia usaha yang dia masuki.
Seorang
entrepreneur biasanya menerima resiko yang tinggi apalagi bila usahanya
dibangun oleh dia sendiri. Tidak hanya dia akan rugi secara finansial, tetapi
juga rugi akan waktu karena seharusnya dia bisa melakukan kegiatan yang lain.
Entrepreneur
cenderung jatuh cinta pada ide baru, ide produk baru, ataupun rencana finansial
baru. Ketiga hal tersebut yang mendorongnya untuk memajukan usahanya. Bila
seorang entrepreneur tidak memiliki ketiga hal tersebut, usahanya akan sulit
berkembang karena dia akan merasa terpaksa dalam melaksanakan kegiatan
entrepreneurship. Selain dari ketiga hal tersebut, tidak dimungkinkan pula bila
dia cenderung jatuh cinta pada karyawan baru.
Entrepreneur
secara tipikal membentuk aneka macam usaha baik dalam bidang jasa, produksi,
finansial, maupun usaha bangunan. Usaha yang dibangun oleh seorang entrepreneur
sangatlah tidak terbatas. Dia bisa lebih mengembangkan dunia usahanya ke bidang
manapun sesuai keinginannya. Asalkan ada niat yang kuat, kerja keras, ide baik,
dan modal, usahanya tersebut akan berjalan dengan lancar. Misalnya, seseorang
yang usahanya adalah mendaur ulang sampah. Selain dia menawarkan jasa, dia juga
memproduksi hasil daur ulang dari sampah tersebut. Usaha tersebut berjalan
dengan lancar karena berjuta ton sampah banyak dihasilkan oleh
industri-industri rumah tangga, sedangkan tempat pembuangannya sangat terbatas.
Sudah siapkah anda ber-enterpreneur?